Sanaá (bahasa Arab: صنعاء) adalah ibu kota negara Yaman dan juga kota terbesarnya. Penduduknya berjumlah 1.930.000 jiwa (2005). Bagian Kota Tuanya yang telah dihuni sejak lebih dari 2.500 tahun yang lalu dinyatakan sebagai salah satu Warisan Dunia UNESCO pada tahun 1986. Bandar Udara Internasional Sana'a juga terletak di Sana'a. Salah satu peninggalan bersejarah yang sekarang masih dilestarikan degnan baik adalah Jamik Kabir Sana'a yang sempat kami kunjungi pada dua pekan lalu dalam rangkaian tour mahasiswa universitas Al-Ahgaff, Hadhramaut Yaman.
Masjid Agung Sana'a adalah salah satu masjid agung yang paling penting di Yaman, tidak hanya di Yaman tetapi di seluruh dunia Islam. Sebab bangunan bersejarah ini diyakini dibangun selama kehidupan Nabi Muhammad SAW pada tahun 6 H. Maka dengan ini Masjid Agung Sana’a merupakan masjid paling awal yang dibangun dalam sejarah Islam setelah Masjid Quba' dan nabi Masjid Nabawi di Madinah.Tidak diketahui dengan pasti siapa yang mendirikan masjid ini, meski demikian masjid terus-menerus direnovasi dan direkonstruksi sepanjang era Islam tahun demi tahun-turut. Adapun sekarang, masjid memiliki bentuk persegi panjang meter 78m X 65m. Dinding luar masjid itu dibangun dari basal yang secara bahasa lokal dikenal “el-Habash”. Majid ini dapat diakses melalui 12 pintu, dan memiliki halaman terbuka diapit oleh serambi bertiang dari segala arah. Masjid ini memiliki dua menara, salah satunya di bagian tengah masjid dan yang lainnya di sisi barat. Dua perpustakaan juga telah dibangun, di sebelah kanan dan kiri. Kemudian juga ditambahkan asrama sebagai tempat singgah orang miskin dan para penuntut ilmu.
Masjid ini dikenal istimewa karena langit-langit bangunannya tersusun dari kayu yang yang yang mencerminkan perhatian para penguasa Muslim yang mengkonstruksi dan merenovasi.
Langit-langit masjid itu tidak selalu sama, dulu dikelilingi dalam
sampul prasasti kayu di mana dari Al-Qur'an dan tradisi nabi ditulis
dalam skrip Kufi. Adapun panel kayu, mereka dihiasi dengan tiga corak,
corak pertama tampaknya mencerminkan era Umayyah, yang diwakili dalam
cabang-cabang tanaman. corak kedua mencerminkan era Abbasiyah yang dapat
ditelusuri dari pemerintahan Alu-Ya'afar, yang menampilkan gaya Samara
dan arabesque. Adapun corak ketiga unsur dekoratif yang muncul pada abad 6H/12 Masehi seperti bintang piring, telur dan dekorasi panah.
sumber
Artikel Terkait:
Renungan Jiwa
- Bandingkan perbatasan antara negara kaum Muslimin dan negara kafir
- DI BAWAH CENGKERAMAN ASING
- Jeritan Sang Janin Yang Di Aborsi
- Kisah Ibu Dari 10 Anak Penghafal Al-quran
- Akhirnya Aku Bersyahadat
- Watak Iblis
- INDONESIA: NEGERI YANG BESAR KELAMINDARIPADA KEMALUAN
- Tahukah Anda; “Ada 12 Ribu Muslim Arab Jadi Serdadu Penjajah Israel”
- Jejak Aceh di Tanah Arab
- Pembicaraan Saat Iblis Bertemu Kepada Rasulullah SAW
ILMU PENGETAHUAN
- Borischa, bocah dari planet Mars
- Julukan Raja Klub-klub Sepakbola di Indonesia
- Daftar hari penting di Indonesia
- Masjid Baiturrahman; “Saksi Sejarah Kisah Panjang Bumi Serambi”
- Membedakan Zionisme dari Yahudi
- Inilah Alasan Hitler Membantai Kaum Yahudi
- Pidato Presiden Amerika Serikat, Benyamin Franklin, tentang bahayanya Free Masonry Yahudi
- Perang Terhadap Zionisme dan Terrorisme
- SEJARAH DINASTI ROTHSCHILD (Gog Magog)
- 8 Masjid Termegah di Dunia
Religius
- Bandingkan perbatasan antara negara kaum Muslimin dan negara kafir
- Kisah Pencurian Jasad Nabi Muhammad SAW
- Nabi Muhammad SAW
- Ternyata Wong Fei Hung Adalah Pendekar Islam
- Kisah Ibu Dari 10 Anak Penghafal Al-quran
- Akhirnya Aku Bersyahadat
- Ajaib, Bayi Ini Terlahir Sambil Memeluk Al-Quran
- Film Umar Bin Khatab
- Watak Iblis
- Masjid Baiturrahman; “Saksi Sejarah Kisah Panjang Bumi Serambi”