Hasil yang diperoleh Tim Nasional yang berlaga di Babak Kualifikasi Grup E Piala Asia U-22 mendapat sorotan dari Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Djohar Arifin Husin.
Prestasi timnas di babak penyisihan Grup E Piala Asia U-22 menjadi pelajaran sangat berharga bagaimana pentingnya pembinaan usia dini.
Pemain yang muncul saat ini dan terpilih masuk timnas adalah hasil pembinaan lima sampai 10 tahun lalu. Jika proses pembinaan masa lalu tidak fokus dan terukur, hasilnya akan terlihat nyata saat ini.
''Mari kita semua memberikan penghormatan yang tinggi, atas semua dedikasi dan perjuangan Nurmufid dan kawan-kawan di Pekanbaru. Anak-anak sudah berjuang habis-habisan,'' tuturnya dalam website PSSI,
Prestasi sepakbola Indonesia yang terlihat saat ini, bukan hasil pembinaan kemarin sore. Tetapi merupakan buah pembinaan lima sampai 10 tahun lalu. Jika hasil pembinaan lima sampai 10 tahun lalu salah, itulah yang terlihat saat ini.
''Makanya saya menekankan betul program pembinaan yang jelas sejak usia dini. Tidak ada pemain yang muncul tiba-tiba tanpa proses,'' lanjutnya.
Tanggungjawab pengembangan sepakbola nasional, adalah milik semua stake holder sepakbola Indonesia.
''Tidak mungkin dilakukan secara parsial. Sepakbola sifatnya integrated. Terkait dengan banyak aspek lain. Jadi pemahaman yang utuh sangat diperlukan,'' tambahnya.
Artikel Terkait:
Sepak Bola
- KOIN UNTUK TIMNAS INDONESIA
- Djohar dan La Nyala di Mata Pencinta Sepakbola Indonesia
- Main Bola di Luar Negeri: Antara Mimpi dan Kangen Rumah
- FOKUS: Bukan Saja Indonesia, Tapi Malaysia, Singapura & Thailand Juga Bermasalah
- Julukan Raja Klub-klub Sepakbola di Indonesia
- 'Hanya PSSI Yang Berhak Mengirimkan Timnas'
- Akan Lapor ke FIFA, Djohar: Timnas Bentukan KPSI Mau Main di Mana?
- “Friendly Match , Garuda vs Trinidad tobago, 13 juli di GBK”
- Babak Akhir KPSI
- Tangis Sang Proklamator untuk Sepak Bola Indonesia