SEORANG analis politik terkemuka mengatakan, Amerika Serikat sesungguhnya telah membuat kejahatan luar biasa selama perang di Afghanistan, dan sebuah kebohongan besar ketika ia menyatakan diri untuk menarik pasukannya dari negara itu.
Amerika Serikat dan Afghanistan diketahui telah menandatangani MOU mengenai ‘serangan malam’ yang dilakukan oleh pimpinan pasukan Amerika.
Namun, Presiden Afghanistan Hamid Karzai sebelumnya telah meminta AS untuk segera mengakhiri operasinya tersebut, karena sesungguhnya serangan merupakan pelanggaran terhadap privasi negaranya.
Gordon Duff, veteran senior AS yang juga seorang analis politik terkemuka, Ohio, membahas lebih lanjut masalah ini. Berikut adalah transkrip wawancaranya yang disarikan dari PressTV:
Secara teknis, setelah MOU itu ditandatangani antara Pemerintah Afghanistan dan militer AS, apakah ada sesuatu yang akan berubah?
Berdasarkan perjanjian tersebut, dalam satu tahun
terakhir, AS telah terlibat dalam 3.000 operasi malam. Mereka
menggerebek rumah-rumah penduduk di tengah malam dan memerangi anak-anak
mereka. AS mengklaim bahwa 81 persen dari penggerebakan itu adalah
mencari tersangka teror.
Dalam jajak pendapat yang diadakan di Amerika Serikat, 69 persen
orang Amerika menentang keterlibatan AS dalam perang di
Afghanistan. Dengan standar tersebut, pasukan AS bisa saja akan
menyerang ke 69 persen rumah orang Amerika yang melakukan jajak pendapat
itu dan bisa menahan mereka.Ini adalah masalah yang kita miliki di AS dengan polisi kita sendiri. Seringkali mereka masuk ke rumah-rumah yang salah, menembak warga sipil tak berdosa ketika mereka tidur. Ini adalah hal yang sangat umum.
Balik Lagi ke Afghanistan, bahwa AS benar-benar sangat
tergantung pada operasi malam. Sebab jika ia tidak menggunakannya, dapat
dipastikan pasukannya harus meninggalkan Afghanistan.
Saya sepakat karena lebih penting bagi kita untuk tinggal dan
menyelamatkan harga diri, dan agaknya itu yang sedang dilakukan AS,
karena komandan kami pernah mengatakan, bahwa selama 11 tahun di
Afghanistan, AS sesungguhnya tidak memiliki kemampuan yang mumpuni.
Dan sepertinya MOU itu hanya akal-akalan AS untuk tetap berada di Afghanistan dan melakukan pembantaian disana.
Ada banyak serangan yang terjadi, seperti yang
dilakukan oleh pasukan CIA yang menyerang rumah-rumah warga
Afghanistan. Apakah MOU ini mencakup semua jenis operasi atau hanya
hal-hal tertentu?
Ketika mereka merujuk kepada pasukan Operasi Khusus, MOU mungkin mencakup semuanya, tapi bisa dikatakan selainnya tidak.AS sesungguhnya telah membuat banyak sekali pelanggaran-pelanggaran dan kita bisa saja termakan oleh omongannya dengan berbohong tentang hal itu.
Dan mengenai keberadaannya di Afghanistan, sebenarnya AS tidak bisa berbuat apa-apa, selain melakukan ‘serangan malam’ dengan menggerebek rumah-rumah warga.
Terus terang, begitu banyak insiden itu, dan terjadi bukan hanya puluhan kali, namun ratusan kali.
Pemerintah AS mengklaim bahwa negaranya adalah
pembawa obor hak asasi manusia di dunia, sementara negaranya terus
melakukan pelanggaran-pelanggaran dalam skala besar di Afghanistan,
seperti yang baru saja Anda tunjukkan?
Yang membuat saya geli adalah hal itu, selalu dengan
masalah yang sama, bahkan hak-hak warganya sendiri dilanggar, yakni
pasukan Operasi Khusus beroperasi di seluruh Amerika Serikat sepanjang
waktu.
Jelas, jika seseorang datang ke rumah saya di tengah malam, mereka
tentu akan menemukan saya dengan senapan yang ditodongkan. Itu di
Amerika, apalagi yang terjadi di Afghanistan, yang katanya ingin
berkuasa di negara itu.Ini dianggap hak asasi manusia yang sederhana untuk dibela, dan bagian dari hak kami sebagai warga negara Amerika untuk mempertahankan diri. Kita harus memperpanjang hak tersebut ke orang lain, dan itu perlu dilakukan.
sumber